Laman

Kamis, 19 Mei 2011

Kimchi

  
Kimchi atau kim-ch’i adalah makanan tradisional khas Korea berupa sayuran yang difermentasikan dengan temperatur tertentu. Jika makan di restoran Korea, kita bisa menikmati kimchi secara gratis karena makanan ini adalah makanan sampingan untuk menu utama.
Kebanyakan orang hanya mengenal kimchi sebagai sayuran sawi putih atau lobak yang berbumbu cabe merah dengan rasa agak asam. Namun, fakta menunjukkan bahwa di negara asalnya ada lebih dari 200 macam kimchi.
Kimchi tidak selalu terbuat dari sayuran saja, tapi ada juga berbagai jenis kimchi yang dicampur dengan seafood. Yang lebih menakjubkan lagi, ternyata semua jenis kimchi itu kaya protein, mineral (Ca, Fe, K, P), vitamin (C, B komplek, B karotin), dan serat. Kimchi juga sudah terbukti sangat bermanfaat untuk program diet dan dapat mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dan tumor.

Asal mula Kimchi
Sejak manusia mengenal cara bercocok tanam, berbagai sayuran yang kaya vitamin dan mineral sudah bisa dinikmati. Tapi, bayangkan jika kita tinggal di negara yang mengalami musim dingin. Saat itu tumbuhan tidak bisa tumbuh. Otomatis sepanjang tahun saat itu, tidak akan ada sayur yang bisa dikonsumsi. Karena kondisi inilah, manusia mengembangkan sistem penyimpanan dengan sistem penggaraman. Kimchi muncul di Korea pada sekitar abad ke-7 sebagai jenis sayuran yang diasinkan saja. Di abad ke-12, penduduk Korea mulai menggunakan rempah-rempah untuk mengolah kimchi. Bubuk cabe merah mulai diimpor dari Jepang pada awal abad ke-17.
Akan tetapi, butuh waktu sekitar 200 tahun sampai akhirnya bubuk cabe benar-benar dipakai sebagai bumbu utama pembuatan kimchi. Pengembangan kimchi dilaporkan berakar dari kebudayaan agraris sebelum masa Tiga Kerajaan di Semenanjung Korea. Diperkirakan nama kimchi berasal dari kata shimchae yang berarti pengasinan sayuran, lalu mengalami perubahan suara menjadi dimchae, kimchae, dan kemudian kimchi.
Orang Korea yang bermigrasi ke luar negeri terus mempertahankan tradisi mereka mengonsumsi kimchi sebagai menu tambahan. Dengan cara inilah mereka memperkenalkan kimchi kepada dunia. Kimchi yang sudah terbukti mengandung nutrisi yang tinggi ini banyak direkomendasikan sebagai makanan kesehatan oleh para ahli gizi dan nutrisi, baik di Korea maupun di negara-negara lainnya. Oleh sebab itu, ekspor kimchi ke negara-negara asing menjadi semakin seamark dewasa ini. Bahkan di Amerika dan Jepang, kimchi kemasan pabrik sudah banyak tersedia di berbagai supermarket.

Jenis-jenis Kimchi
Kimchi yang disajikan sebagai menu tambahan terdiri dari berbagai macam karakter sesuai dengan daerah, musim, dan menu utama. Misalnya, masyarakat daerah pinggiran laut biasanya membuat kimchi yang asin dibandingkan kimchi yang dibuat oleh masyarakat di dataran tinggi; saat musim panas, orang Korea akan lebih senang membuat kimchi air dingin; dan kimchi mentimun akan lebih cocok dimakan dengan masakan mie daripada dengan sup daging sapi. Namun, untuk mengerti kimchi secara sederhana, kimchi dibagi menjadi dua, yaitu Kimchi Musiman (kimchi yang dibuat untuk disimpan dalam periode yang singkat dan
dibuat dari sayur-sayuran yang mudah didapatkan di pasar) dan Kimchi Kimjang (kimchi yang dibuat untuk disimpan dalam periode yang lama dan biasanya dibuat dalam jumlah besar sebelum musim gugur).
1.       Kimchi Baechu (kimchi sawi putih)
Ini adalah jenis kimchi yang paling sering ditemukan pada berbagai macam masakan Korea. Sawi putih dipotong dari bagian kepalanya dan dibagi menjadi 2 atau 4 bagian. Kemudian bagian-bagian ini direndam dalam air garam selama 3-4 jam sampai daunnya menjadi layu. Pada musim panas dan musim dingin, proses merendam bisa memakan waktu sampai 12 jam. Saat menunggu sampai proses perendaman selesai, kita bisa menyiapkan bumbu campurannya yaitu bubuk cabe merah, bawang putih yang dihaluskan, dan jahe. Dapat juga dicampur dengan udang kecil yang sudah diasinkan atau produk laut lainnya, seperti kerang atau ikan, tergantung selera. Campuran bumbu ini biasanya disebar diantara daun-daun sawi putih sampai bumbu habis dan kemudian digulung dengan lapisan daun terluar menjadi berrbentuk buntalan.
2.       Kimchi Kaktugi (kimchi lobak)
Sesuai namanya, kimchi ini terbuat dari lobak. Lobak dipotong dadu, lalu dicampur dengan bumbu yang hampir sama dengan bumbu untuk kimchi Baechu. Bumbu ini memberikan warna merah pada potongan lobak putih itu.
3.       Kimchi Yolmumul (kimchi air panas yang hijau)
Kalau menikmati masakan Korea di musim panas, kimchi ini yang patut dicoba. Lobak muda adalah kunci utama pembuatan kimchi ini yang dipadu dengan cabe hijau, cabe merah, dan bawang putih. Kimchi jenis ini diberi air yang banyak sebelum disimpan. Biasanya disimpan di dalam kulkas, sehingga rasa air dan sayurannya akan terasa sangat segar saat dimakan.
4.       Kimchi Nabak (kimchi air merah)
Ini adalah jenis kimchi yang paling dihargai diantara kimchi air lainnya. Kimchi jenis ini bisa dinikmati sepanjang tahun. Tapi, saat zaman dahulu, kimchi ini lebih populer di musim semi, setelah kimchi stok musim dingin habis. Penampilannya yang elegan terdiri atas potongan lobak dan sawi putih, dihias dengan berbagai warna yang berasal dari potongan daun bawang, cabe merah, bawang putih dan jahe.
5.       Kimchi Chonggak (kimchi ekor kuda)
Kimchi yang satu ini terbuat dari lobak putih kecil yang berdaun seperti ekor kuda. Pecinta makanan pedas akan menyukai kimchi jenis ini. Kimchi Chonggak siap dimakan setelah didiamkan beberapa hari.
6.       Kimchi Bossam (kimchi gulung)
Jika bisa mencicipi kimchi ini, bisa dibilang kita sangat beruntung. Pada zaman dulu, kimchi jenis ini lebih dikenal di sekitar Seoul daripada di daerah bagian selatan Semenanjung Korea. Dibutuhkan banyak sekali bahan untuk membuatnya. Kimchi hijau tradisional dan jamur hutan diberi bumbu bersama dengan ikan yang sudah diasinkan, kerang, dan ikan gurita. Buah pir dan kacang kantanye pun bisa dimasukkan ke dalamnya. Semuanya itu dihiasi lagi dengan kacang cemara, potongan kastanye, cabe merah lalu dibungkus dengan daun sawi putih. Aneka macam buah dan ikan bisa dicampurkan ke dalam kimchi ini sesuai selera.  Ini bisa membuat orang yang memakannya penasaran dengan apa yang akan didapatkannya dalam bungkusan kimchi tersebut. kimchi ini dikenal sebagai makanan sampingan yang sangat mewah. Di samping sebagai makanan tambahan, kimchi juga bisa diolah menjadi bahan menu utama. Misalnya seperti kimchi Chigae (sup kimchi pedas), nasi goreng kimchi, kimchi mandu (sejenis siomay yang berisi campuran kimchi dan daging).
Source: Champ 1st Edition

Tidak ada komentar:

Posting Komentar